Minggu, 12 Maret 2023

REFLEKSI PEMBELAJARAN ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

 

Pembelajaran berbasis sosial emosional perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesiapan belajar belajar murid, minat murid dan profil belajar murid serta fokus peserta didik dalam memulai pembelajaran. Pembelajaran sosial emosional penting untuk diterapkan di sekolah, karena jika kita mengabaikan pengembangan keterampilan sosial dan emosional murid, maka akan membawa dampak buruk secara akademik bagi murid. Murid yang berkembang secara sosial dan emosional, akan berkembang bersamaan dengan berkembangnya secara akademik. Kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being).

Hal mendasar dan penting dipelajari mengenai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL, yaitu untuk mengembangkan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu:
1.  Kesadaran Diri
2.  Manajemen Diri
3.  Kesadaran Sosial
4. Keterampilan Berelasi
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Pemahaman konsep Kesadaran Penuh sebagai dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dan bagaimana mengimplementasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator yaitu:

1.  Pengajaran eksplisit
2.  Integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik
3.  Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah
4.  Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.

Pengajaran eksplisit dilakukan sebagai implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk memastikan murid memiliki kesempatan yang konsisten dalam menumbuhkan, melatih dan berefleksi tentang 5 Kompetensi Sosial Emosionla (KSE) dengan cara yang sesuai dan terbuka dengan ragam budaya.

Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE merupakan konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, seni, musik dan pendidikan jasmani.

Keterlibatan murid diperlukan untuk mengajak warga sekolah menghormati dan meningkatkan perspektif dan pengalaman murid dengan melibatkan murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COBA

 aku suka