Inkuiri Apresiatif merupakan sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi dan pendidikan positif serta pendekatan berbasis kekuatan. Pendekatan ini berfokus pada kekuatan dan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh suatu organisasi, dalam hal ini sekolah dan warganya untuk dapat terus melakukan perubahan dan perbaikan kualitas.
Hubungan
peran pendidik dalam mewujudkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan profil pelajar
Pancasila dengan paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) adalah visi dan peran
sebagai guru penggerak, seorang guru diharapkan dapat mewujudkan filosofi
pendidikan Ki hajar Dewantara, yakni mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya bagi murid. Dengan kata lain nilai-nilai dan peran guru
penggerak akan mendorong terwujudnya kemerdekaan anak dalam belajar serta
mewujudkan keselematan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Seorang guru yang
berpihak pada murid akan selalu berinovasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, berkolaborasi dengan berbagai pihak, mandiri dalam menjalankan
tugas serta selalu berusaha merefleksikan kegiatan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas kegiatan yang telah dilakukan. Tidak kalah pentingnya
dengan nilai guru penggerak, peran guru penggerak juga dibutuhkan untuk
menumbuhkan profil pelajar Pancasila bagi anak. Dengan nilai dan peran guru
penggerak, seorang guru diharapkan mempunyai visi, dimana visi tersebut dapat
mewujudkan profil pelajar Pancasila dan mewujudkan kemerdekaan belajar bagi
anak. Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah karakter yang harus dimiliki oleh
setiap murid. Ada 6 profil yang harus ditanamkan dalam setiap murid yaitu Beriman,
Bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar Kritis, Mandiri,
Berkebinekaan Global, Berotong Royong, dan Kreatif. Profil pelajar pancasila
ini bisa kita tanamkan kepada siswa melalui berbagai kegiatan, misalnya di
dalam kelas ketika proses pembelajaran, diluar kelas dan juga melalui kegiatan-kegiatan
sekolah seperti ekstrakurikuler.
Untuk
mewujudkan visi tersebut, diperlukan sebuah pendekatan atau rancangan yang
disebut dengan Inkuiri Apresiatif (IA). Dengan Inkuiri Apresiatif (IA) kita
dapat mewujudkan sebuah visi atau prakarsa perubahan dengan memanfaatkan
nilai-nilai positif yang sudah ada. Nilai-nilai tersebut dapat berupa kekuatan,
kelebihan, maupun potensi yang telah dimiliki.
Berikut contoh KANVAS BAGJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar